Sabtu, 14 Juli 2012

Koneksi Jaringan di Linux

Praktikum Jaringan Komputer 2

Koneksi Jaringan di Linux

Konfigurasi Jaringan
Untuk dapat melakukan koneksi ke Internet maka ada beberapa hal yang harus
dipersiapkan. Apabila anda berada pada sebuah LAN minimal anda harus tahu dahulu berapa alamat IP yang bisa anda pakai dalam jaringan tersebut, alamat GateWay yang bisa anda pakai untuk berkoneksi dengan “dunia luar” dari jaringan anda serta alamat NameServer yang bisa anda pakai untuk menerjemahkan dari host ke nomor IP. Apabila anda tidak mengetahui itu semua tanyakan pada Administrator jaringan anda, tanyakan pula apakah koneksi Internet pada jaringan anda tersebut harus melewati Proxy atau tidak. Jika anda sudah tahu semua hal yang dibutuhkan diatas marilah kita mulai untuk mengkonfigurasinya satu persatu.
1. Konfigurasi Alamat IP
Untuk konfigurasi alamat IP ini diasumsikan anda memakai kartu jaringan. Biasanya untuk perangkat kartu jaringan namanya adalah eth dan pemberian nama kartu jaringan ini dimulai dari 0. Jadi kalau anda punya satu kartu jaringan maka kartu jaringan tersebut bernama eth0, bila anda punya lebih dari satu kartu jaringan maka kartu jaringan tersebut selanjutnya bernama eth1, eth2 dan seterusnya.
Untuk memulai konfigurasi jalankan dahulu service network dengan perintah sebagai berikut
root@TheMentor:~$ sudo ifconfig eth0 up
root@TheMentor:~$ su
Password:
Masukan password user root, jika password yang anda masukan benar maka tampilannya shell anda kurang lebih akan menjadi seperti dibawah ini.
root@TheMentor:/home/user/#
Perhatikan tanda “$” pada shell anda sudah berubah menjadi tanda “#” yang menandakan bahwa anda sudah menjadi root.
root@TheMentor:/home/user # ifconfig eth0 up
Untuk mengkonfigurasikan kartu jaringan kita menggunakan perintah “ifconfig” yang disertai dengan argumen nama interfaces yang digunakan kata kunci “up” digunakan untuk menyalakan interfaces dari argumen sebelumnya. jadi perintah ifconfig eth0 up menandakan bahwa kita menghidupkan kartu jaringan pertama kita [eth0].
root@TheMentor:~$ ifconfig eth0
eth0 Link encap:Ethernet HWaddr 00:50:FC:FE:B1:E9
inet6 addr: fe80::250:fcff:fefe:b1e9/64 Scope:Link
UP BROADCAST MULTICAST MTU:1500 Metric:1
RX packets:0 errors:0 dropped:0 overruns:0 frame:0
TX packets:10 errors:0 dropped:0 overruns:0 carrier:0
collisions:0 txqueuelen:1000
RX bytes:0 (0.0 b) TX bytes:756 (756.0 b)
Interrupt:18 Base address:0xd400
root@TheMentor:~$
Apabila tampilan hasil perintah tersebut seperti diatas, maka hal itu menandakan bahwa kartu jaringan anda sudah menyala dan sudah siap untuk dikonfigurasikan lebih lanjut. Langkah konfigurasi selanjutnya adalah menentukan alamat IP yang akan dipakai oleh kartu jaringan anda. Untuk melakukan hal tersebut anda dapat menggunakan perintah seperti contoh dibawah ini :
root@TheMentor:~$ ifconfig eth0 192.168.19.1 netmask 255.255.255.0
Perintah diatas berarti mengonfigurasikan kartu jaringan pertama anda [eth0] dengan alamat IP
192.168.19.1 dgn netmask yang digunakan adalah 255.255.255.0 [netmask default kelas C] untuk
netmask ini tanyakan pada administrator jaringan anda berapakah netmask yang harus anda
gunakan.
Kemudian cek hasil dari konfigurasi tersebut seperti contoh dibawah ini :
root@TheMentor:~$ ifconfig eth0
eth0 Link encap:Ethernet HWaddr 00:50:FC:FE:B1:E9
inet addr:192.168.19.1 Bcast:192.168.19.255 Mask:255.255.255.0
inet6 addr: fe80::250:fcff:fefe:b1e9/64 Scope:Link
UP BROADCAST MULTICAST MTU:1500 Metric:1
RX packets:0 errors:0 dropped:0 overruns:0 frame:0
TX packets:10 errors:0 dropped:0 overruns:0 carrier:0
collisions:0 txqueuelen:1000
RX bytes:0 (0.0 b) TX bytes:756 (756.0 b)
Interrupt:18 Base address:0xd400
root@TheMentor:~$
Terlihat pada baris yang tercetak tebal kita telah berhasil mengkonfigurasikan kartu jaringan kita dengan alamat IP 192.168.19.1 dengan broadcast address 192.168.19.255 dan netmask 255.255.255.0.
Untuk mencoba apakah konfigurasi alamat IP yang anda gunakan benar atau tidak, cobalah melakukan ping kesalah satu komputer yang ada pada jaringan anda misalnya komputer dengan
IP 192.168.19.5 seperti contoh dibawah ini :
root@TheMentor:~$ ping 192.168.19.5
PING 192.168.19.5 (192.168.19.5) 56(84) bytes of data.
64 bytes from 192.168.19.5: icmp_seq=1 ttl=64 time=0.061 ms
64 bytes from 192.168.19.5: icmp_seq=2 ttl=64 time=0.052 ms
64 bytes from 192.168.19.5: icmp_seq=3 ttl=64 time=0.052 ms
--- 192.168.19.5 ping statistics ---
3 packets transmitted, 3 received, 0% packet loss, time 1999ms
rtt min/avg/max/mdev = 0.052/0.055/0.061/0.004 ms
root@TheMentor:~$
Sampai disini konfigurasi kartu jaringan telah selesai. Bagi anda yang sudah pada tingkat mahir silahkan baca on-line manual perintah “ifconfig” untuk konfigurasi yang lebih lanjut lagi.
Untuk membaca sebuah on-line manual anda dapat menggunakan perintah “man nama-perintah”. Jadi apabila anda ingin membaca on-line manual perintah “ifconfig” anda dapat menggunakan perintah sebagai berikut ini :
root@TheMentor:~$ man ifconfig
Dimana “man” merupakan perintah untuk menjalankan “on-line reference manual” sedangkan argumen “ifconfig” merupakan manual yang ingin anda baca.


2. Konfigurasi Gateway
Gateway merupakan penghubung antara jaringan yang anda pakai dengan jaringan luar untuk dapat terkoneksi dengan internet sebuah “internal network” minimal harus mempunyai 1 buah Gateway dimana Gateway ini berfungsi sebagai jembatan penghubung antara “internal network” yang kita pakai dengan Internet.
Untuk mengkonfigurasikan “Pintu Gerbang” mana yang harus kita lewati untuk dapat terkoneksi ke internet maka kita harus tahu alamat dari Gateway tersebut. Dalam contoh dibawah ini “Pintu Gerbang” untuk dapat terhubung ke internet ada pada alamat IP 192.168.19.5 maka kita harus mengkonfigurasikan default Gateway yang akan kita pakai dengan perintah seperti dibawah ini.
root@TheMentor:~$ route add default gw 192.168.19.5
Dimana perintah “route” digunakan untuk merubah [menambah/menghapus] routing table dari kernel, keyword “add” digunakan untuk menambah entri routing table, keyword “default” menandakan bahwa gateway tersebut adalah gateway yang akan dilewati jika tidak ditemukan
gateway lain yang sesuai, keyword “gw” menandakan bahwa itu merupakah sebuah gateway dan argumen 192.168.19.5 adalah no IP dari gateway yang dipakai.
Setelah perintah tersebut dijalankan kemudian cek tabel routing kernel dengan perintah “route” seperti contoh dibawah ini :
root@TheMentor:~$ route
Kernel IP routing table
Destination Gateway Genmask Flags Metric Ref Use Iface
localnet * 255.255.255.0 U 0 0 0 eth0
default 192.168.19.5 0.0.0.0 UG 0 0 0 eth0
root@TheMentor:~$
Dari hasil perintah “route” diatas nampak bahwa tabel routing dari kernel akan menggunakan alamat IP 192.168.19.5 sebagai “default gateway”. Lalu bagaimana jika ada kasus sebagai berikut :



Untuk mencapai komputer dengan nama IKC gateway yang digunakan adalah gateway dengan
nama host JogXer, dan untuk mencapai komputer dengan alamat IP 192.168.15.1 harus
menggunakan gateway 192.168.19.100 ??
Untuk menyelesaikan permasalahan diatas kita harus menambah entri pada tabel routing kernel seperti contoh dibawah ini :
root@TheMentor:~$ route add IKC gw JogXer
root@TheMentor:~$ route add 192.168.5.1 gw 192.168.19.100
Sehingga isi dari tabel routing kernelnya menjadi seperti contoh dibawah ini :
root@TheMentor:~$ route
Kernel IP routing table
Destination Gateway Genmask Flags Metric Ref Use Iface
192.168.5.1 192.168.19.100 255.255.255.255 UGH 0 0 0 eth0
IKC JogXer 255.255.255.255 UGH 0 0 0 eth0
localnet * 255.255.255.0 U 0 0 0 eth0
default 192.168.19.5 0.0.0.0 UG 0 0 0 eth0
root@TheMentor:~$
Apabila anda ingin menghapus salah satu dari entri tabel routing tersebut anda bisa
menggunakan perintah :
root@TheMentor:~$ sudo route del Alamat-Tujuan
Agar lebih jelas kita ambil contoh misalnya saja entri yang akan dihapus adalah gateway yang digunakan untuk mencapai alamat tujuan IKC maka perintahnya adalah sebagai berikut :
root@TheMentor:~$ route del IKC
Sehingga isi dari tabel routing kernelnya menjadi seperti berikut ini :
root@TheMentor:~$ route
Kernel IP routing table
Destination Gateway Genmask Flags Metric Ref Use Iface
192.168.5.1 192.168.19.100 255.255.255.255 UGH 0 0 0 eth0
localnet * 255.255.255.0 U 0 0 0 eth0
default 192.168.19.5 0.0.0.0 UG 0 0 0 eth0
root@TheMentor:~$
Sampai disini konfigurasi tabel routing kernel telah selesai. Bagi anda yang sudah pada tingkat mahir silahkan baca on-line manual perintah “route” untuk konfigurasi yang lebih lanjut lagi.
3. Konfigurasi Name Server
Seperti yang dijelaskan pada bagian pengantar diatas, komputer menggunakan alamat IP untuk dapat berkomunikasi antar komputer yang satu dengan komputer yang lain, dan tentunya akan sangat merepotkan bila kita harus menghafal semua alamat IP yang ada untuk dapat melakukan komunikasi. Orang akan cenderung lebih mudah mengingat ksl.uajy.ac.id daripada harus
mengingat 202.152.236.77, lebih mudah mengingat google.co.id daripada harus mengingat alamat IP-nya [penulis sendiri lupa berapa alamat IP google.co.id].
Sebelum menggunakan DNS [Domain Name System] setiap record dari nama host disimpan dalam file /etc/hosts dimana isi dari file tersebut pada komputer penulis kurang lebih sebagai
berikut ini :
root@TheMentor:~/Workshop$ cat /etc/hosts
127.0.0.1 localhost
192.168.19.1 TheMentor
192.168.19.2 JogXer
192.168.19.3 KSL
192.168.19.7 IKC
root@TheMentor:~/Workshop$
File /etc/hosts tersebut terdiri dari 2 kolom, kolom pertama [sebelah kiri] merupakan record dari alamat IP dan kolom sebelah kanannya merupakan hostname, record ini harus diupdate apabila ada penambahan ataupun pengurangan hostname. Karena perkembangan Intenet yang sangat pesat maka akan sangat kesulitan sekali apabila kita harus mengupdate file ini setiap saat.
Untuk itulah dibuat sebuah DNS [Domain Name System] yang merupakan suatu database terdistribusi yang digunakan untuk mencari alamat IP dari sebuah hostname.
Untuk mengkonfigurasi “Name Server” mana yang akan digunakan, kita harus mengedit sebuah file di /etc/resolv.conf dimana dalam komputer yang penulis pakai saat ini isi dari file tersebut
adalah sebagai berikut :
root@TheMentor:~$ cat /etc/resolv.conf
nameserver 192.168.15.210
nameserver 192.168.19.9
root@TheMentor:~$
Dimana nameserver 192.168.15.210 merupakan name server yang menyimpan hostname [hanya menyediakan informasi] dari seluruh komputer yang ada pada LAN penulis. Nameserver 192.168.19.9 merupakan DNS-Cache yang digunakan untuk mencari hostname dari computer yang ada di Internet
Ketika kita ingin membuka halaman web dari IlmuKomputer.Com maka anda harus mengetikan http://IlmuKomputer.Com pada web browser anda, maka pertama kali komputer akan mengecek berdasarkan urutan pencarian yang terdapat pada sebuah file /etc/host.conf yang isinya kurang lebih seperti berikut ini :
root@TheMentor:~$ cat /etc/host.conf
order hosts,bind
multi on
root@TheMentor:~$
Dalam file tersebut terlihat bahwa order [urutan pencarian] dilakukan dari hosts [/etc/hosts] yang kemudian dilanjutkan ke bind [/etc/resolv.conf]. Sebagai contoh misalnya kita ingin membuka halaman web dari IlmuKomputer.Com maka kita harus mengetikan http://IlmuKomputer.Com
pada browser yang kita pakai, komputer selanjutnya akan melakukan pencarian dengan
mengecek apakah terdapat record IlmuKomputer.Com pada file /etc/hosts. Karena record
IlmuKomputer.Com tidak terdapat pada file /etc/hosts yang penulis pakai maka kemudian komputer akan mencari referensi berdasarkan nameserver yang didaftarkan di /etc/resolv.conf.
Karena 192.168.15.210 merupakan record nameserver pertama yang ditemukan maka computer akan bertanya kepada nameserver tersebut terlebih dahulu apakah dia tahu alamat IP dari hostname IlmuKomputer.Com, dalam kasus ini nameserver 192.168.15.210 merupakan nameserver yang hanya menyediakan informasi maka dia tidak dapat memberi tahu alamat
IP dari sebuah host bila record tersebut tidak dideklarasikan, karena record
IlmuKomputer.Com ini tidak ditemukan pada nameserver pertama maka kemudian computer akan bertanya kepada nameserver berikutnya yaitu 192.168.19.9. Karena 192.168.19.9 merupakan DNS-Cache maka dia [DNS-Cache] ini akan melakukan pencarian dengan cara-cara tertentu [silahkan baca referensi lain bagaimana cara sebuah DNS-Cache mencari sebuah hostname]
sampai akhirnya memutuskan apakah sebuah hostname ditemukan atau tidak.
Agar lebih jelas silahkan lihat hasil “dig” dari hostname IlmuKomputer.Com dibawah ini :
root@TheMentor:~$ dig ilmukomputer.com
; <<>> DiG 9.2.4 <<>> ilmukomputer.com
;; global options: printcmd
;; Got answer:
;; ->>HEADER<<- opcode: QUERY, status: NOERROR, id: 17961 ;; flags: qr rd ra; QUERY: 1, ANSWER: 1, AUTHORITY: 2, ADDITIONAL: 0 ;; QUESTION SECTION: ;ilmukomputer.com. IN A ;; ANSWER SECTION: ilmukomputer.com. 14383 IN A 207.58.138.86 ;; AUTHORITY SECTION: ilmukomputer.com. 14383 IN NS ns2.gatotkaca.net. ilmukomputer.com. 14383 IN NS ns1.gatotkaca.net. ;; Query time: 1 msec ;; SERVER: 192.168.19.9#53(192.168.19.9) ;; WHEN: Thu Aug 18 11:00:57 2005 ;; MSG SIZE rcvd: 99 root@TheMentor:~$ Terlihat dari tulisan yang dicetak tebal diatas server yang digunakan untuk menemukan hostname IlmuKomputer.Com adalah 192.168.19.9 padahal dari record di /etc/resolv.conf name server tersebut terletak pada baris kedua, yang berarti bahwa name server 192.168.15.210 tidak berhasil menemukan hostname yang dicari. Contoh lain untuk mencari alamat IP dari hostname ksl.uajy.ac.id seperti contoh dibawah ini : root@TheMentor:~$ dig ksl.uajy.ac.id ; <<>> DiG 9.2.4 <<>> ksl.uajy.ac.id
;; global options: printcmd
;; Got answer:
;; ->>HEADER<<- opcode: QUERY, status: NOERROR, id: 12028
;; flags: qr aa rd; QUERY: 1, ANSWER: 1, AUTHORITY: 1, ADDITIONAL: 3
;; QUESTION SECTION:
;ksl.uajy.ac.id. IN A
;; ANSWER SECTION:
ksl.uajy.ac.id. 86400 IN A 192.168.15.20
;; AUTHORITY SECTION:
ksl.uajy.ac.id. 259200 IN NS brainbox.ksl.uajy.ac.id.
;; ADDITIONAL SECTION:
brainbox.ksl.uajy.ac.id. 259200 IN A 192.168.15.20
;; Query time: 1 msec
;; SERVER: 192.168.15.210#53(192.168.15.210)
;; WHEN: Thu Aug 18 10:59:59 2005
;; MSG SIZE rcvd: 119
root@TheMentor:~$
Terlihat dari tulisan yang dicetak tebal diatas server yang digunakan untuk menemukan alamat IP dari hostname ksl.uajy.ac.id adalah 192.168.15.210 yang merupakan nameserver pertama yang dideklarasikan pada file /etc/resolv.conf.
Setelah alamat IP dari sebuah hostname ditemukan, maka komputer akan menghubungi
hostname tersebut berdasarkan alamat IP-nya. Ada kalanya DNS-Cache yang anda gunakan mengalami keterlambatan untuk mengupdate record sehingga kadang-kadang suatu hostname yang anda cari tidak ditemukan [meskipun hostname itu benar-benar ada].
Untuk menghindari kegagalan pencarian ini sebaiknya anda tidak hanya tergantung kepada sebuah DNS-Cache. Sampai disini konfigurasi “nameserver” sudah selesai. Bagi anda yang sudah pada tingkat mahir silahkan baca on-line manual “resolv.conf” untuk konfigurasi yang lebih lanjut lagi.





0 komentar:

komunitas Tim populer

Komunitas Tim Terpopuler

Entri Populer